5 Cara Menggendong Yang Tidak Boleh Dilakukan
Gambar bayi dari piqsels.com |
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Di
tulisan kedua ini, saya akan mencoba membahas tentang kegiatan menggendong bayi. Sudah kita ketahui
kalau kegiatan menggendong bayi itu memiliki banyak manfaat, baik secara
kesehatan fisik maupun emosional mereka.
Akan tetapi, jika kita salah menggendong dapat berakibat buruk bagi kesehatan anak, khususnya bayi. Ternyata ada cara menggendong bayi yang salah dan tidak boleh dilakukan lo, sahabat. Penasaran? Simak yuk, penjelasannya di sini.
5 Cara menggendong yang tidak boleh dilakukan
Gambar bayi dari piqsels.com |
Berikut
ini adalah beberapa cara menggendong bayi yang salah dan tidak boleh untuk
dilakukan,
1. Mengangkat bayi pada ketiak
Kebanyakan
orang tua mencoba mengangkat anak dengan meletakkan tangan di bawah ketiak
bayi. Hal ini tidak benar, sahabat. Bayi yang baru lahir belum memiliki
kekuatan untuk menopang kepalanya sendiri, sehingga leher dan kepala anak perlu
dijaga saat hendak menggendong.
Ditakutkan,
kepala bayi dapat jatuh ke posisi dan arah yang salah sehingga dapat menyebabkan
sakit pada leher. Bayi baru bisa mulai menahan kepalanya sendiri saat berusia 4
sampai 6 bulan.
Kita
bisa mengganti cara mengangkat bayi ini dengan meletakkan satu tangan di
punggung hingga bokong bayi dan tangan lainnya diletakkan pada leher dan kepala
bayi. Kemudian angkat bayi dengan perlahan, lalu gendong dengan cara yang benar
seperti yang akan saya jelaskan pada poin selanjutnya.
2. Menggendong di depan dada
Saat
menggendong berhadapan pada dada, jangan arahkan kepala bayi langsung ke badan
ya, Sahabat, karena jika posisi kepala bayi langsung di depan dada kita, ia
akan sulit bernapas.
Selain
itu, hidung dan mulut bayi dapat tertutup oleh pakaian yang kita pakai, karena
itu sebaiknya letakkan leher bayi sejajar dengan bahu kita, agar ada ruang
untuk bayi bernapas.
3. Menggendong menyamping
Saat
menggendong dengan posisi menyamping, jangan menyandarkannya pada satu lengan.
Mungkin kita, sebagai orang tua, merasa kuat untuk melakukan hal ini, tetapi
posisi lengan yang tidak menyangga leher dan kepala dapat berisiko bagi Si Kecil.
Saat
menggendong dengan posisi menyamping, letakkan bagian leher hingga kepala anak
sejajar dengan otot lengan atau bisep kita. Posisi ini akan menjaga leher dan
kepala bayi. Kita perlu memastikan kembali posisi tersebut saat mengganti
tangan untuk menggendong baru lahir.
4. Tidak menyangga punggung bayi
Posisi
yang salah ini kerap digunakan saat menjemur bayi, dengan hanya menyangga
kepala dan bokong bayi. Selain sangat riskan karena dapat membuat bayi
terjatuh, posisi ini membuat tulang belakang bayi yang masih rentan terpaksa
menopang berat badannya lebih banyak.
Sebaiknya
kita, sebagai orang tua, menyangga Si Kecil menggunakan seluruh lengan, mulai
dari telapak tangan hingga bagian siku atau lebih. Penggunaan lengan ini dapat
menyangga kepala hingga punggung bayi. Lalu, kita bisa menggunakan telapak
tangan satunya untuk menopang bokong bayi.
5. Salah memilih
gendong atau baby carrier
Selain
menggendong secara langsung, kita biasanya menggunakan gendongan atau baby carrier untuk membantu menopang
bayi. Keuntungannya, gendongan bisa membuat tangan kita leluasa melakukan
aktivitas lainnya, serta praktis untuk dipakai saat jalan-jalan.
Masalahnya,
banyak yang belum tahu bahwa memilih gendongan yang salah dapat membahayakan
pertumbuhan bayi, bahkan dapat mengakibatkan dislokasi pinggul. Kok bisa?
Rupanya,
gendongan yang baik harus bisa menyangga paha dan mengangkat posisi lutu bayi
lebih tinggi membentuk M-Shape. Jika
tidak berhasil membuat posisi M-Shape,
kaki bayi akan menggantung dan memaksa tulang belakangnya untuk tegak. Padahal
bayi baru lahir memiliki tulang belakang melengkung yang belum mampu menopang
tubuhnya hingga usia 1 tahun. Oleh karena itu, kita sebaiknya memilih carrier yang menopang posisi M-Shape.
Saat
menggendong pastikan sudah membuat bayi merasa nyaman. Untuk membuatnya nyaman
gunakan popok yang lembut dan memiliki lapisan bersirkulasi sehingga kulitnya
nyaman. Salah satu popok yang dapat membuat bayi nyaman adalah popok Merries
karena memiliki permukaan yang lembut. Selain itu, popok Merries memiliki 3
lapisan bersirkulasi udara baik, sehingga kulit sensitive bayi tidak mudah mengalami iritasi.
Nah ini kadang dilakukan...menggendong bayi dengan tanpa emmikirkan nyaman dan aman enggak buat bayinya. Mana enggak memperhatikan dulu usianya, apakah baru lahir atau sudah lebih kuat kepalanya.
BalasHapusterima kasih tips cara menggendong yang tidak boleh dilakukan. Lengkap sekali ini:)
Terima kasih mbak Dian. Iya, terkadang saking happy-nya suka lupa dengan keamanan buat bayi. Tulisan ini juga pengingat saya pribadi
HapusPas banget info ini, Mba. Ilmu dasar banget biar pas ngegendong anak nggak asal. Kudu upgrade informasi. Bagi saya yang single, baca artikel Mba bikin ber ooh. Jadi pelajaran penting buat tahap kehidupan pasca punya bocah nanti. Makasih, ya, Mba ��
BalasHapusTerima kasih kembali, kakak Karunia sudah berkenan membaca dan meninggalkan jejak di sini
HapusKenyamanan bayi saat digendong memang penting sekali. Makanya ilmu semacam ini perlu dibagi. Bagus lagi jika ada gambar detailnya.
BalasHapusBeruntung mereka yang tinggal dengan orangtua atau orang tua. Bisa belajar langsung. Yang survive sendirian ini, butuh banyak ilmu seperti ini.
Terima kasih mbak Susi atas masukkannya. Ke depannya, akan saya coba tambahkan gambar yang lebih detil
HapusWah bagus banget nih pengetahuan cara menggendong bayi. Cara yang harus dihindari biar bayi tetap aman. Tulang bayi masih rawan jadi harus hati-hati.
BalasHapusYa Allah mbak pas 2004 aku pernah lho gendong keponakan bayi 6 bulan itu kepalanya kayak goyang gitu. AKu kan takut. Untung skrng anaknya udah besar dan pinter, hehehe. Memang gendong bayi itu harus hati hati
BalasHapusAlhamdulillaah, well noted banget mba aku pun suka cari tahu dulu soal cara nggendong ini karena bisa fatal akibatnya kalo ngawurr yak huhu
BalasHapusBetul mbak, harus hati-hati ternyata dalam menggendong buah hati
Hapus