Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Kali
ini saya akan berusaha merangkum pembahasan topik ke-5 dari tantangan bunda
sayang (bunsay) zona ke-7, yaitu peran-peran orang tua dalam mempersiapkan aqil
baligh bagi anak-anaknya.
Dari
10 topik, kita sudah membahas
tentang perbedaan gender dan perbedaan peran ayah dan bunda dalammembentuk fitrah seksualitas. Kini saatnya membahas tentang peran-peran
orang tua dalam persiapan aqil baligh untuk putra dan putrinya.
Kira-kira
kalau sahabat Lithaetr, mendengar kata aqil
baligh, apa yang tebersit dalam benak kita? Kalau saya pribadi, mendengar
atau membaca kata aqil baligh itu
yang terlintas dalam pikiran adalah kedewasaan. Baik dalam berpikir maupun
mental.
Apakah
apa yang dipikirkan oleh saya atau sahabat Lithaetr, sudah tepat? Mari kita
bareng-bareng belajar dari hasil diskusi kelompok 20, yaitu teman-teman dari
Ibu Profesional (IP) Lamongan dan IP Lampung.
Apa itu aqil baligh
Hasil
diskusi dari teman-teman IP Lamongan dan IP Lampung, kata aqil baligh itu adalah 2 kata yang memiliki arti atau maknanya
sendiri-sendiri dan ketika digabungkan akan memiliki makna yang saling
berkaitan.
Aqil itu berasal
dari bahasa Arab yang memiliki arti berakal, cerdik, dan pandai. Yang dimaksud aqil jika dikaitkan dengan tumbuh
kembang anak maka bermakna kesiapan atau kedewasaan secara psikologis,
emosional, rasional, sosial, dan finansial.
Lalu
baligh yang juga berasal dari bahasa
Arab memiliki arti cukup umur. Bila dikaitkan dengan tumbuh kembang, maka baligh itu kondisi dimana seseorang
sudah mencapai usia tertentu dan dianggap sudah dewasa atau sudah mengalami
perubahan biologis, yang merupakan tanda-tanda kedewasaannya. Contohnya, sudah
mengalami menstruasi untuk perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki.
Melihat
arti kata aqil baligh, kita sudah
bisa menyimpulkan kalau 2 kata ini merujuk kepada kedewasaan seseorang, baik
secara biologis (fisik), mental, pemikiran, dan keimanannya.
Akan
tetapi, fenomena yang terjadi saat ini banyak anak yang sudah dewasa secara
biologis tapi dari segi pemikiran, mental, dan keimanannya belum dewasa. Mengapa
hal tersebut bisa terjadi?
Salah
satu alasannya adalah karena kurangnya peran orang tua dalam mempersiapkan
anak-anaknya menuju aqil baligh. Memang
persiapan-persiapan apa saja yang perlu disiapkan orang tua?
4 Langkah persiapan aqil baligh untuk anak-anak
Gambar dari screenshot saat diskusi live kelompok IP Lamongan dan IP Lampung |
Diambil
dari ringkasan kelompok IP Lamongan dan IP Lampung, ada 4 langkah persiapan aqil baligh untuk anak-anak,
1. Persiapan ideologis
Persiapan
ideologis ini lebih ke menanamkan nilai-nilai agamis yang dianut dalam
keluarga.
2. Persiapan psikologis
Persiapan
psikologis itu adalah hubungan kedekatan antara anak dan orang tuanya. Baik itu
dari segi komunikasi, hubungan kehangatan dalam keluarga, waktu yang
berkualitas saat bersama anak-anak, dan lain sebagainya.
3. Persiapan sosial
Kalau
psikologis lebih membangun hubungan anak di dalam rumah, baik dengan keluarga
inti dan keluarga besar. Sementara persiapan sosial adalah menyiapkan hubungan
anak-anak saat di luar rumah, seperti hubungan dengan teman, tetangga, guru,
orang asing, dan lain sebagainya.
4. Persiapan kognitif
Persiapan
kognitif ini lebih menyiapkan pola pikir anak dalam bersikap, sehingga nantinya
buah hati kita memiliki prinsip yang benar dalam menjalankan kehidupannya. Contohnya,
dengan mengajak anak berdiskusi, berpikir kritis, dan dalam melakukan sesuatu
harus memiliki sebuah tujuan yang positif.
Empat
poin itulah yang menjadi tanggung jawab orang tua dalam mempersiapkan anak-anak
dalam prosesnya menuju aqil baligh. Kira-kira,
setelah mengetahui orang tua perlu melakukan beberapa persiapan, bagaimana cara
ayah dan bunda dalam mengambil perannya, ya?
8 Peran orang tua dalam persiapan aqil baligh
Dasar-dasar
persiapan di atas membuat orang tua harus mengambil beberapa peran seperti,
Posting Komentar
Posting Komentar