10 Topik Tugas Bunsay Zona 7 tentang Pendidikan Seks dan Seksualitas
Assalamualaikum
Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle,
parenting, inspirasi, dan hiburan
(musik, film, buku, dan drama Korea).
Pada
tulisan pertama di tahun dan blog ini, saya ingin berbagi cerita tentang topik-topik
yang menjadi tugas bunda sayang
(bunsay) zona ke-7, tentang pendidikan seks dan seksualitas.
Mengapa
Ibu Profesional (IP), mengangkat
pendidikan seks dan seksualitas menjadi pembahasan yang harus dibicarakan dalam
keluarga? Marilah kita simak penuturannya di sini.
Berbicara seks dan seksualitas itu tabu?
Setelah
mendengarkan Kakawi (istilah bagi
pemateri atau narasumber di bunsay batch 6) yang menyatakan, masalah pendidikan
seks dan seksualitas ini penting diajarkan sejak dini dari keluarga, saya jadi tergelitik
dengan kata pengantar dari Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, dalam sebuah
buku berjudul ‘Bicara Seks Bersama Anak’, kalau televisi bisa menghamili
anak-anak kita.
“Waspadalah, televisi bisa membuat anak Anda hamil!” ungkap Pakar Ginekolog dan Konsultan Seks, Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS.
Mengapa
sampai dokter Boyke, demikian sapaan akrab beliau, mengatakan hal demikian? Beliau
berpendapat tayangan-tayangan yang ada di televisi bisa berpengaruh negatif
bagi anak-anak.
Ia
menjelaskan, jika anak-anak terus menerus menonton acara-acara yang di
televisi, lama kelamaan adegan-adegan dari tayangan tersebut bisa masuk ke
dalam pola pikir si kecil, termasuk aktivitas seksualitasnya.
Tidak
hanya televisi yang berbahaya, pakar Ginekolog dan Konsultan Seks itu juga
menyampaikan, era globalisasi saat ini membuat anak-anak kita bisa dengan mudah
mengakses informasi dari internet. Yang mana tempat tersebut menjadi pemuas
rasa penasaran buat anak-anak dalam mencari tahu keinginannya.
Dari
keterangan kakawi dan dokter Boyke
tersebut, saya pun bertanya-tanya, masihkah berbicara seks dan seksualitas
kepada anak-anak masih dianggap tabu? Sebenarnya, kita sebagai orang tua memiliki
kebingungan dalam membahasakan permasalah seks dan seksualitas ini kepada
anak-anak.
Padahal
jika kita meninjau lebih jauh, pendidikan seks dan seksualitas ini tidak melulu
tentang hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan, tapi lebih kompleks
lagi daripada itu.
Permasalahan
pendidikan seks dan seksualitas ini begitu mendasar, seperti mengenal perbedaan
antara laki-laki dan perempuan yang dilihat dari bentuk dan fungsi tubuhnya. Contoh,
perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan.
Tak
hanya itu, pendidikan seksualitas itu artinya mengajarkan kepada anak-anak
segala sesuatu yang berkaitan dengan jenis kelaminnya. Dimulai dari dimensi
biologi, psikologi, sosial, kultural, dan agama. Contohnya; belajar merawat
kebersihan dan menjaga kesehatan organ vital. Lalu, mengenal dan memahami
bagaimana bersikap terhadap lawan jenis.
Hal-hal
itulah yang anak-anak sebaiknya pelajari dari keluarga, khususnya orang tuanya.
Pertanyaan berikutnya yang timbul adalah kapan pendidikan seksualitas ini
ditanamkan ke anak-anak?
10 Topik tugas bunsay zona 7 tentang pendidikan seks dan seksualitas
Jawaban
dari pertanyaan tersebut bisa terjawab bila mengerjakan 10 topik tugas bunsay
zona 7 berikut ini,
Gambar dari dokumentasi bunsay batch 6 zona 7 |
10 topik tersebut dibuat oleh tim bunsay IP dengan harapan agar para orang tua bisa lebih terbuka berbincang-bincang tentang permasalahan seks dan seksualitas dengan anak-anak.
Pakar
Psikolog Anak, Seto Mulyadi, dalam bukunya yang berjudul ‘Ketika Anak Bertanya
Seks’ memaparkan, perlunya memberikan pengetahuan tentang seks dan seksualitas
sejak dini itu karena,
1. Rasa ingin tahu anak yang sangat besar, sehingga anak-anak perlu mengenal, memahami, dan mengerti tentang siapa dirinya
2. Perkembangan teknologi yang pesat, mengharuskan orang tua proaktif menjadi benteng ilmu pengetahuan buat anak
3. Menciptakan kesadaran anak tentang perannya di masyarakat berdasarkan jenis kelaminnya
4. Mempersiapkan mental anak secara bertahap menuju pubertas
5. Perlunya menumbuhkan pemahaman terhadap risiko seksual yang dapat terjadi bila melakukan pelanggaran terhadap tata aturan agama
Itulah
beberapa alasan mengapa akhirnya topik-topik tugas bunsay zona 7 tentang
pendidikan seks dan seksualitas ini diberikan. Bagaimana sahabat Lithaetr,
masih merasa tabu membicarakan masalah seks dan seksualitas pada anak? Silakan
berikan tanggapannya di kolom komentar, ya. Terima kasih.
Posting Komentar
Posting Komentar