3 Kenangan Indah Tak Terlupakan dengan Perpustakaan
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr,
mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan
drama Korea).
Pada tulisan kedua di blog ini,
saya akan menulis tentang kenangan indah tak terlupakan dengan perpustakaan.
Kok tiba-tiba menulis tentang perpustakaan? Sebab tulisan ini merupakan jawaban
dari tantangan menulis dari RBM (RumahBelajar Menulis) Ibu Profesional Jakarta.
RBM memberikan tantangan ini karena
terkait dengan hari literasi internasional yang jatuh pada 8 September kemarin. Sekaligus, memperingati juga hari kunjung ke perpustakaan pada 14 September lalu. Oleh karena itu, saya pun ingin memeriahkan hari aksara tersebut dengan
mengikuti tantangannya.
Mau tahu kenangan indah saya tentang perpustakaan? Yuk, diterusin membacanya di sini.
Apa itu Perpustakaan?
Sebelum saya bocorin cerita
kenangannya, mari kita ketahui dulu apa sih, perpustakaan itu? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), ada 2 makna.
1. Tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan
dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya.
2. koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lain yang
disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan dibicarakan.
Jelas dari dua makna di atas,
perpustakaan adalah sebuah wadah untuk menyimpan semua arsip. Berarti wajar
dong ya, kalau saya juga memiliki arsip kenangan dengan perpustakaan, hehehe.
Kenangan indah tak terlupakan dengan Perpustakaan
Baiklah, biar sahabat tidak semakin penasaran dengan
kenangannya, mari saya ceritakan.
1. Tempat berjumpa idola atau gebetan
Kenangan saya yang pertama ini bukan terinspirasi dari
cerita drama Korea (drakor), lo. Cerita
tentang ini murni kisah nyata yang pernah saya lakukan, hehehe.
Zaman masih remaja dahulu, perpustakaan itu adalah tempat
saya melihat dan memantau si gebetan (idola). Sebab, letak perpustakaan di
sekolah saya dulu, persis di sebelah kelasnya si idola tersebut.
Yang namanya masih seorang pelajar, kerjaannya kan, belajar.
Lalu, saya paling senang kalau ada tugas kelompok. Mengapa? Sebab, dari tugas kelompok
inilah saya bisa meminjam perpustakaan, untuk belajar.
Nah, dari situlah saya bisa melihat dan berjumpa dengan
idola atau gebetan saya. Walaupun tidak menyapa, rasanya hati sudah
berbunga-bunga banget, xixixixi.
Makanya kalau adegan di film atau sinetron (drakor), tentang
perempuan dan laki-laki bertemu di perpustakaan atau adegan belajar bareng di
perpustakaan, maka hati ini seketika melonjak gembira.
Baca
juga,
Drakor Sweet Munchies, kembalikan kenangan syuting masterchef
Mau cerpen baper ala drakor? Baca saja buku Senandung Sakinah
2. Tempat perlarian di kala bosan
Bagi saya perpustakaan itu mirip sama bioskop, yaitu tempat
pelarian di kala bosan atau tempat penghilang rasa jenuh. Apalagi kalau lagi
pas enggak punya uang, tempat gratis yang bisa dikunjungi ya, perpustakaan.
Di perpustakaan kita bisa menghabiskan waktu dengan membaca
atau menonton film atau mendengarkan musik, tanpa dipungut biaya. Sementara kalau
kita ke bioskop atau ke toko buku, pastinya ada uang yang harus kita keluarkan
kalau mau menonton atau membaca buku, kan? Sementara di perpustakaan kita bisa
menikmati kemewahan itu hanya dengan menunjukkan kartu anggota saja.
Itulah mengapa saya memilih datang ke perpustakaan di kala
bosan. Saya bisa serasa jalan-jalan, bila membaca buku perjalanan. Saya bisa
belajar tentang memasak, membuat film, fotografi, dan lain sebagainya. Intinya saya
suka menghabiskan waktu dengan membaca atau menonton film atau mendengarkan
musik di perpustakaan.
3. Tempat untuk berkumpul bersama orang tersayang
Alhamdulillah, orang tua saya juga suka membaca, jadilah
kami lebih suka jalan ke perpustakaan atau toko buku. Kemudian, saat di
sekolah, beruntungnya saya memiliki sahabat yang juga suka membaca atau
menghabiskan waktu di perpustakaan. Jadilah saya merasa perpustakaan itu adalah
tempat berkumpul bersama orang-orang yang saya sayang.
Selanjutnya, setelah menikah Alhamdulillah-nya lagi saya dan
suami juga ingin menerapkan ke anak-anak kalau dengan membaca itu adalah tempat
segala sumber ilmu. Oleh karena itu, kami pun sering melewatkan waktu liburan
atau senggang kami ke perpustakaan.
Baca
juga,
Perpusnas itu Rekreasi Edukasi Ramah Anak
Uang Mepet tapi Ingin Keluar bersama Anak? Cobain 5 Tips ala Lithaetr Ini
Let’s Read, Quality Time di rumah saja, kembali ceria
Itulah 3 kenangan indah tak terlupakan dengan perpustakaan. Kalau sahabat Lithaetr, punya kenangan indah atau manis apa dengan perpustakaan? Silakan berikan komentarnya, ya. Saya tunggu, terima kasih.
Mba Litha, saya tuh waktu kuliah suka berdoa lho, moga dikasih jodoh bertemu di 3 tempat, kl gak masjid, perpustakaan sama kampus, hihi... eh ketemunya yg di masjid. Tp emang perpustakaan itu tempat kesukaan banget. Anak nomor 3 saya aja udah jdi anggota sebelum masuk TK, hihi...
BalasHapusMasyaAllah, mantap emang Bu dosen satu ini. Tempat menemukan jodoh dimana itu salah satu ikhtiar dalam cerminan kepribadiannya. Subhanallah jodohnya bertemu di masjid. Saya dekat dengan paksu juga di perpus dulu, Bun hehehehe.
HapusPerpus ini tempat saya di kala bolos kuliah dan males ngikuti materi dosen, wkwkw. Ah jadi nostalgia nih mba. perpustakaan tahun 2000an itu beda jauh dengan skrng.
BalasHapusBetul mbak. Perpustakaan tahun 2000 dengan perpustakaan zaman sekarang, berbeda. Cuma tetap asyik sih, main di perpustakaan itu, hehehe. Kenangan yang diberikan berbeda-beda. Yuk, kita nostalgia sejenak, mbak, hehehe.
BalasHapus