Menggantungkan harapan dan cita-cita di Kapsul Waktu |
Alhamdulillah, bisa mengisi di blog ini lagi. Kali ini mau membahas tentang 'Kapsul Waktu'. Kemarin, 17 Maret, saya mendapatkan ilmu dan sekaligus menjadi booster (suntikan) semangat lagi bagi saya.
Inilah salah satu manfaat saya ikut komunitas Ibu Profesional. Lewat komunitas Ibu Profesional-lah, saya terus belajar menjadi individu, istri, bunda, sekaligus anak bagi orang tua yang lebih baik.
Kembali ke 'Kapsul Waktu', setelah mendapatkan ilmu dan suntikan semangat dari Mbak Wahyu Mardhatillah, akhirnya saya berkesempatan untuk menggantungkan doa, harapan, dan cita-cita saya melalui kapsul waktu versi saya sendiri. Mau tahu kapsul waktu versi saya? Baca terus lanjutannya, ya.
Apa sih, kapsul waktu yang dimaksud Mbak Wahyu Mardhatillah (Wahyu)? Beliau menjelaskan, kalau kita harus membuat sebuah surat bagi diri sendiri, tentang harapan dan cita-cita kita di masa depan. Setelah surat atau tulisan itu jadi, taruhlah di sebuah wadah.
Sebuah wadah yang aman untuk disimpan lama. Sebab, bila nantinya, kita membuka surat tersebut, kita masih bisa membacanya.
Dari sinilah proses perenungan dimulai. Membuat kapsul waktu bagi saya adalah proses menggantungkan doa, harapan, atau cita-cita, agar nanti saat dibuka bisa menjadi bahan evaluasi bagi diri sendiri. Oleh karena itu, harus sesuatu hal positif-lah yang kita tuliskan.
Akhirnya saya mulai membuatnya dengan beberapa tahap, seperti gambar berikut ini:
Proses Pembuatan Kapsul Waktu Ala Lithaetr |
Lalu, saya mulai menulis harapan atau cita-cita saya. Mbak Wahyu mencontohkannya harapan atau cita-cita sebagai istri, ibu, dan diri sendiri. Setelah memikirkan dan merenung beberapa saat, inilah surat kapsul waktu versi saya,
Surat kapsul waktu versi Lithaetr |
Oh iya, kalau mau bacaan ringan lainnya silakan berkunjung ke Blog Lithaetr.
bagus juga idenya, kelak ini jadi catatan fenomenal
BalasHapusAamiin aamiin ya Rabbal'alamin. Terima kasih Bang Day, sudah berkenan mampir ke blog saya yang satu lagi ini 🙂
Hapus