Gambar: pixabay |
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia
parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Hari ini saya ingin berbagi pengalaman lagi ya, sahabat.
Bukan bermaksud ria atau pamer, tapi saya mencoba berbagi. Kalau ada sahabat
punya permasalahan yang sama, semoga pengalaman saya bisa membantu. Beberapa
kali, ketika saya berkesempatan untuk berbagi di kelas ilmu kepenulisan, banyak
yang bertanya bagaimana sih cara biar kita bisa tetap konsisten menulis. Lalu,
pertanyaan yang cukup sering ditanyakan juga adalah bagaimana bagi waktunya,
antara mengurus anak-anak dan menulis. Kemudian, pertanyaan yang populer juga,
Bagaimana biar ide tulisannya enggak hilang. Nah lo, kok sama ya pertanyaannya
dengan saya dahulu.
Sebelum kita membahas tentang tipsnya, izinkan saya berbagi
satu rumus berbentuk segitiga dari seorang Psikiater asal Amerika bernama
William Glasser. Rumus segitiga (William Glasser) ini membahas tentang
bagaimana tahapan kita belajar. Tapi saya menggunakan rumus segitiga ini untuk
tahapan menulis saya. Inilah rumus segitiganya,
Gambar: kelas matrikulasi Ibu Profesional |
Dari gambar segitiga tersebut terdapat 7 irisan atau
tahapan. Dimana setiap irisannya mempunyai persentasi yang berbeda-beda. Karena
ini adalah tahapan belajar maka persentase terbesarnya adalah belajar juga.
Kemudian di atasnya belajar adalah pengalaman. Di atas pengalaman ada tahapan
mendengar dan melihat. Lalu, di atasnya lagi ada tahapan melihat saja, kemudian
tahapan mendengar saja, dan tahapan terakhir adalah membaca. Lalu apa
hubungannya rumus segitiga ini dengan tahapan menulisnya?
Kalau rumus segitiganya kita ganti jadi tahapan menulis,
maka irisan atau tahapan terbesarnya ya, harus menulis, betul? Semakin banyak
berlatih menulis, maka proses menulis pun akan semakin mudah. Selanjutnya, pengalaman. Mau menulis ya, dibutuhkan pengalaman. Pengalaman inilah yang
nantinya menjadi modal awal untuk menulis. Contoh: pernah masak nasi goreng
yang enak banget. Nah, tulis saja deh tuh resep nasi goreng enaknya. Apa saja
pengalaman hidupmu bisa dijadikan tulisan yang menarik kok. Asal kamu harus
berani sering berlatih cara menulisnya. Lalu, tahapan selanjutnya adalah mendengar dan melihat. Apapun yang sahabat dengar dan lihat bisa jadi bahan tulisan. Begitupun tahapan selanjutnya.
Gambar; pixabay |
Nah lo, kok
membaca di tahapan terakhir? Padahal kalau menulis harus banyak membaca, kan?
Membaca kita gunakan untuk mencari referensi, contoh, perbandingan, dan
mengevaluasi saja. Bagi yang tidak hobi membaca, kesannya menulis itu susah
karena syarat pokoknya harus membaca, betul? Oleh karena itu, membacanya mepet
saja dan hanya buat referensi, contoh, perbandingan, sekaligus mengevaluasi
saja. Contoh: Ingin menulis tentang masak nasi goreng enak. Usahakan baca dulu
2 sampai 3 tulisan yang membahas hal serupa. Lalu, jadikan itu sebagai contoh
atau perbandingan biar tulisan kita bisa berbeda dari tulisan sebelumnya. Lalu,
menulislah dulu sampai selesai, kemudian endapkan, baru terakhir baca lagi
untuk cek tulisan sebelum di terbitkan ke blog. Inilah kemiripan antara tahapan
belajar dan menulis, dari rumus segitiga tadi.
Setelah tahu cara mendapatkan ide menulis, barulah sekarang
saya akan membahas 5 tips agar bisa konsisten menulis.
Pertama, tanyakan
dulu ke diri sendiri, benarkah menulis adalah kegiatan paling membahagiakan dan
bikin kecanduan saat melakukannya?
Gambar: kelas matrikulasi Ibu Profesional |
Saya biasanya menggunakan bagan di atas untuk mencoba suatu
hal baru maupun menentukan kegiatan rutin. Kalau menulis masuk ke kolom bisa
dan suka, malah bahkan membahagiakan maka kalau enggak menulis dirimu akan
merasa ada yang kurang. Ya, secara otomatis akan mencoba mencari jalan biar
bisa menulis.
Kedua, berikan waktu
khusus untuk menulis
Gambar: pixabay |
Tips kedua ini sekaligus menjawab pertanyaan bagaimana cara
membagi waktu antara mengurus anak-anak dan menulis, ya. Kalau saya boleh jujur, saya tidak ada jam khusus harus di jam itu terus untuk menulis. Saya lebih ke
membaca situasi di rumah. Kalau anak-anak lagi kondusif saya izin buat menulis.
Kalau lagi enggak mungkin ya udah enggak dipaksakan. Di ganti di esok harinya
saja. Intinya, mencoba meluangkan waktu untuk menulis sefleksibel mungkin dan
senyaman mungkin.
Ketiga, tulislah dari
ide yang paling ingin ditulis atau mendesak sangat
Biasanya kalau mau menulis banyak ide bermunculan. Coba
dirasakan ide mana yang paling mendesak atau ingin banget ditulis, sehingga
waktu menulisnya bisa lebih singkat. Sebab kita sudah tahu alur menulis dan
mempersiapkan apa saja untuk tulisan itu.
Keempat, ikutlah
komunitas menulis
Gambar: pixabay |
Hal ini sangat diperlukan agar bisa memicu kita terus
bergerak. Apalagi saat rasa malas melanda. Bila melihat orang lain bisa terus
produktif maka lecutan persaingan dalam diri inilah yang akhirnya juga ikutan
membuat kita produktif.
Kelima, kalau sedang
buntu ide cobalah menulis dari hal terdekat
Poin kelima ini cukup sering saya lakukan. Bila saya buntu
ide, maka saya akan mencari atau membongkar-bongkar memori atau ingatan lama.
Akhirnya muncul ide yang cukup oke untuk ditulis.
Inilah beberapa contohnya:
Itulah 5
tips ala lithaetr agar menulisnya bisa tetap produktif. Semoga tulisan ini
bermanfaat. Silakan bagi yang ingin memberikan tanggapannya di kolom saran dan
kritik. Terima kasih sudah berkenan mengunjungi blog ini ☺.
Sungguh menggambarkan apa yang kurasa. Aku suka banget menulis, tapi untuk mencari waktu khusus yang masih kesulitan. Karna masih kerja kantoran, seringkali kegiatan nulis jadi penutup hari. Akhirnya sering udh kecapekan dan akhirnya sambung besok. Besok gak kepegang lagi 😅😅 untungnya ikutan komunitas 1m1c jadi lebih punya pengingat untuk konsisten nulis, minimal seminggu sekali. Semangat yuk mbakk nulisnya kita haha
BalasHapusAyo semangat hehehehe.
HapusIya, nomer dua itu penting. Kalau menunggu ada waktu kosong, nggak akan kesampaian.
BalasHapusIya mba. Harus diluangkan walaupun 5 menit saja 😁
HapusSetuju.Terima kasih tipsnya kakak.🌺🌺
BalasHapusTerima kasih kembali sudah berkenan berkunjung ke blog saya ya mba ☺🙏
Hapus